MITOSIS AKAR BAWANG
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
Disusun Oleh :
Annisa Karina 063101211014
Devia Summi R.A 063101211005
Nurhayati 063101211001
Restu Wulandari 063101211032
Selvia Yudha P 063101211040
Rika Susilawati U 063101211004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2015
A.
Tujuan
Setelah melakukan pengamatan terhadap hewan maupun tumbuhan, mahasiswa
diharapkan dapat:
1.
Membuat
bagan tahapan penyiapan squash ujung akar bawang dengan acetocarmine atau
metilen blue untuk melihat proses mitosis
2.
Menjelaskan
setiap fase yang terjadi pada proses mitosis
B.
Dasar
Teori
Tumbuhan pada masa awal perkembangan
mengalami pertumbuhan sangat banyak. Sebagian besar sel bereproduksi
secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran atau pemerolehan informasi
hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh organisme eukarriota
multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang dikenal
sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi
genomnya, memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang
berlawanan, dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan. Pembelahan sel adalah metode di mana
satu sel membelah menjadi dua sel. Ada dua jenis utama pembelahan sel,
tergantung pada apa yang terjadi pada kromosom, mitosis dan meiosis.
Mitosis adalah pembelahan duplikasi
dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk.
Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari
sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan
pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis
memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase.
Proses mitosis di seluruh organisme pada dasarnya sama, baik di hewan
maupun tanaman. Walaupun pengamatan umumnya dilakukan pada sel tanaman, prinsip
yang didapat berlaku jua untuk hewan. Memang ada perbedaan mengenai proses
pembelahan sel yang ada pada tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak mengenai
pembentukan spindle dan perilaku sitokinesis. Pembentukan spindle melibatkan
sentriol pada hewan dan tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokinesis pada
hewan terjadi dengan cara furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan
pemisah sel. Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel
terekam secara lengkap pada sel yang baru. Mitosis terjadi secara aktif pada
jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat seperti ujung akar, pucuk,
dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap organ-organ berbeda. Sel-sel
epitelnya misalnya, memiliki masa hidup relative pendek. Karenanya pengantian
dan pembuatan sel-sel baru terjadi secara terus-menerus dan cepat. (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
Pada ujung akar, yang mengalami
pembelahan awal, mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik,
yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung
batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai
beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus
menerus.
Proses mitosis ini terjadi bersama
dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel. Pada mitosis
setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang
masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel
induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase,
profase, metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut:
1. Interfase
Inti sel Nampak keruh dan tampak
benang- benang kromatin yang halus.
2. Profase
Benang- benang kromatin memendek dan
menebal. Terbentuklah kromosam. Tiap kromosom membelah dan memanjang membentuk
kromatid, membrane inti mulai menghilang
3. Metafase
Kromosom- kromosom menempatkan diri
di bidang tengah dari sel.
4. Anafase
Sentromer membelah dan kedua
kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.
Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel
induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
5. Telofase
Di tiap kutub sel terbentuk stel
kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk
lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut
dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel. (Suryo, 2013 ).
C.
Alat dan Bahan
1. Alat
-
Mikroskop
-
Kaca
objek
-
Kaca
penutup
-
Kaca
arloji
-
Jarum
preparat
-
Pisau
atau silet
-
Kompor
spirtus
-
Botol
atau gelas bermulut besar
2. Bahan
-
Akar
bawang merah (allium cepa)
-
Alkohol
70%
-
Asam
asetat 1 M
-
Larutan
acetocarmine atau methilen blue
D.
Cara kerja
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
E.
Hasil
dan Pembahasan
1. Hasil pengamatan
a). Tabel 1
hasil pengamatan
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Keterangan : Tidak tampak adanya
proses mitosis pada akar bawang merah (Alium cepa) baik itu tahap
profase, metafase, anafase, telofase dan interfase
|
F.
Pembahasan
Pada praktikum ini menggunakan akar bawang merah (Alium cepa)
sebagai bahan yang digunakan untuk pengamatan mitosis akar bawang. Mitosis
merupakan pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh (meristem),
seperti pada ujung akar atau pucuk tumbuhan, sehingga digunakan akar bawang
sebagai bahan pengamatan. Sebelum dilakukan pengamatan, bawang merah disimpan
dulu di atas botol/gelas bermulut lebar yang berisi air, hal ini bertujuan
untuk membantu proses pemanjangan akar karena pada praktikum kali ini
membutuhkan akar bawang yang baru ditumbuhkan sebagai bahan amatan karena
sifatnya yang meristematik.
Kromosom antar tanaman berbeda antara yang satu dan
yang lainnya. Baik dari bentuk, jumlah, dan panjangnya. Allium cepa
memiliki jumlah kromosom 2n = 16 (Sastrosumarjo, 2006). Hal ini sangat membantu
dalam mempelajari analisis mitosis pada
tanaman, karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak, memiliki ukuran kromosom
yang besar dan cukup mudah untuk dibuat preparatnya, sehingga dengan
menggunakan akar bawang merah ini akan mempermudah pengamatan terjadinya
mitosis. Dan karena akar merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya
adalah sel-sel somatik, khusus pada ujung akar terdiri dari sel-sel yang
bersifat meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif membelah, sehingga
diharapkan fase-fase mitosis dapat diamati secara lengkap.
Pada praktikum mitosis akar bawang ini digunakan akar
yang masih aktif tumbuh, hal ini dikarenakan pada akar terdapat zona
diferensiasi, elengsi, meristematis dan kaliptra, dimana pada salah satu zona
tersebut akar mengalami mitosis. Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami
aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB.
(Margono, 1973). Sebelum
mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop, akar yang telah dipotong-potong
direndam dengan asam asetat disini kita menggunakan HCL dengan tujuan untuk menghentikan aktivitas
mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel akar bawang sebagaimana saat kami
memotongnya. Perlakuan perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam
memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena
dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel
diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari
akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini
juga dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong.
Perlakuan berikutnya lagi adalah pemberian acetocarmin
disini diganti dengan methilen blue, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas
fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah
untuk diamati. Maka saat pewarnaan dilakukan dengan methilen blue hasil yang
didapatlkannya juga tidak begitu jelas. perlakuan dengan memanaskan akar dengan
methilen blue pemanasan
dilakukan bertujuan untuk mempercepat proses penyerapan warna dari asetocarmin (methilen
blue). Adapun tahapan
terakhir dari perlakuan praktikum, tidak cukup dengan itu agar penyerapan warna
lebih cepat maka perlu ditambahkan FeCl2, yang pada
praktikum kemarin kami dapatkan dengan mencacah bahan amatan dengan menggunakan
silet berkarat, pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu pengikatan
warna yang dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang
teroksidasi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan praktikan
mengalami kesulitan dalam menentukan tahapan apa yang sedang terjadi pada akar
tersebut. Dalam beberapa kali pembuatan preparat, tidak ditemukan adanya
aktifitas mitosis, hal ini kemungkinan dikarenakan oleh pengamatan yang
dilakukan yaitu tingkat sel tidak didukung dengan alat yang digunakan dalam
praktikum. Pada saat praktikum hanya menggunakan mikroskop cahaya bukan
mikroskop elektron
Apabila
dibandingkan dengan literatur yang dalam praktikumnya mendapatkan gambaran mengenai
proses mitosis maka proses mitosis pada tanaman umumnya terjadi selama antara 30
menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatau proses yang
berputar (melalui fase-fase yang terus berjalan). Jadi proses mitosis pada akar
bawang tidak terlihat jelas karena pengambilan preparat akar bawangnya
dilakukan pukul 13.30 WIB yang pada saat itu akar bawang tidak mengalami
pembelahan. Waktu terjadinya mitosis tergantung pada spesies tanaman yang bersangkutan.
Contohnya tumbuhan paku, mitosis pada tumbuhan paku tidak terjadi pada malam
hari, melainkan siang hari. Pada saat pengamatan literatur menemukan sel-sel yang sedang berda
dalam fase Anafase, telofase awal dan telofase akhir. Pada sel yang sedang
dalam fase Anafase terlihat jelas kromosom yang terkumpul pada kutub
masing-masing dari sel tersebut. Pengamatan tersebut semakin menyakinkan
setelah melihat model fase-fase pembelahan yag terdapat di ruang genetika.
Sel berikutnya yang diamati adalah sel dengan sekat yang
belum sempurna, sehingga disimpulkan sel tersebut sedang dalam fase Telofase awal. Dan
sel terakhir yang sempat diamati memiliki ciri-ciri bagiannya sudah utuh, dinding
selnya terlihat jelas dan kromosom terlihat mengumpul di tengah sehingga kami
simpulkan sel tersebut berada dalam fase Telofase akhir.
Literatur lain mengatakan, Pada pengamatan pertama, didapatkan
sel yang memiliki kromosom yang belum membelah, dan letaknya bergerombol di
tengah dengan warna yang jelas dan susunannya agak merenggang. Sehingga pada
sel ini dapat disimpulkan mengalami pembelahan mitosis pada tahap awal yaitu
profase. Pada pengamatan kedua tampak sebuah sel yang kromosomnya sudah memisah
dan menuju ke kedua kutub yang berlawanan. Sehingga fase ini kami simpulkan
bahwa terjadi pembelahan sel yaitu pembelahan pada fase anafase. Pada
pengamatan ketiga, didapatkan sel yang intinya (kromosom) sudah terpisah
sempurna namun dinding selnya belum terpisah secara sempurna. Sehingga dengan
demikian kami menyimpulkan bahwa pada saat ini sel mengalami pembelahan mitosis
tahap telofase Berdasarkan hasil pengamatan di bawah mikroskop dengan
perbesaran 10 x 10/0,25 maka diperoleh gambar seperti di atas. Gambar tersebut
menunjukkan sel pada akar bawang bombay sedang berada pada fase interfase dan
profase , hal ini ditunjukkan dengan inti sel yang tampak keruh, belum
menunjukkan aktifitas pembelahan tahap berikutnya dan dinding sel masih tampak
jelas (interfase). Benang- benang kromatin memendek dan menebal. Terbentuklah
kromosam. Tiap kromosom membelah dan memanjang membentuk kromatid (profase).
Fase
interfase terbagi menjadi 3, yaitu :
1.
Fase gap satu (G1)
Pada fase ini terjadi beberapa kegiatan yang mendukung tahap
– tahap berikutnya, yaitu:
a). Transkripsi RNA
b). Sintesis protein yang bermanfaat
untuk memacu pembelahan nucleus
c). Enzim yang diperlukan untuk
replikasi DNA
d). Tubulin dan protein yang akan
membentuk benang spindle
Periode untuk fase G1 membutuhkan
waktu yang berbeda – beda antar individu. Adakalanya G1 membutuhkan waktu 3 – 4
jam, namun ada juga yang tidak mengalami fase G1 ini, hal ini terjadi pada
beberapa sel ragi. Beberapa ahli lebih suka menggunakan istilah G0 untuk
situasi tersebut
2.
Fase Sintesis (S)
Pada fase ini terjadi replikasi DNA dan replikasi kromosom,
sehingga pada akhir dari fase ini terbentuk sister chromatid yang memiliki
sentromer bersama. Namun, masih belum terjadi penambahan pada fase ini.
Lamanya waktu yang dibutuhkan pada fase ini 7 – 8 jam
3.
Fase Gap dua (G2)
Pada fase ini terjadi sintesis protein – protein yang
dibutuhkan pada fase mitosis, seperti sub unit benang gelendong, pertumbuhan
organel – organel dan makromolekul lainnya (mitokondria, plastid, ribosom,
plastid, dan lain – lain). Fase ini membutuhkan waktu 2 – 5 jam.
G.
Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1.
Tidak ditemukannya tahapan-tahapan mitosis pada akar
bawang dikarenakan pengamatan yang dilakukan sudah pada tingkat sel sedangkan alat
dan bahan yang disediakan terbatas
2.
Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang
sifatnya meristematik, pada tumbuhan jaringan ini biasanya terdapat pada ujung akar dan ujung
batang
3.
Akar bawang digunakan untuk mempelajari mitosis dengan
alasan karena akar bawang memiliki kromosom yang besar, jumlah kromosomnya tidak
terlalu banyak, sehingga lebih memungkinkan untuk mendapatkan hasil percobaan
yang lebih baik dan mudah didapatkan. Selain itu akar ini terbagi menjadi
beberapa zona, dimana dalam salah satu zona tersebut terdapat tahapan-tahapan
mitosis
4. Proses terjadinya mitosis terbagi ke
dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase
5. Pada pembelahan mitosis setiap induk
yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing
tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya
selain itu, Pembelahan secara mitosis pada akar bawang merah menjadikan
tumbuhan bawang merah akan semakin membesar diameternya sehingga semakin banyak
menyerap air. Jika nutrisi yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik,tumbuhan
akan tumbuh dengan subur,sehingga akan menguntungkan bagi manusia
Lampiran Pertanyaan
1.
Gambarkan
dan tentukan tahapan-tahapan mitosis yang dapat anda amati!
2.
Apakah
kelompok anda dapat mengamati semua fase?
3.
Pada
umumnya sel-sel yang anda amati ada dalam fase mana?
4. Apakah
alasan anda menggunakan akar bawang dalam praktikum ini?
5.
Apakah
tujuan diberikannya larutan acetocarmine/ metilen blue pada sediaan akar
bawang?
6. Apakah
tujuan digunakannya silet berkarat pada saat memotong-motong akar bawang?
7.
Jelaskan,
apa tahap berikutnya setelah sel mengalami mitosis
Jawab
1.
Pada
pengamatan yang dilakukan mengenai mitosis akar bawang ini tidak tampak adanya
proses mitosis baik itu tahap profase, metafase, anafase, telofase ataupun
interfase. Namun dari literatur menunjukkan gambar di bawah ini

Interfase
|
Profase
|
Metafase
|
Anafase
|
Telofase
|
a)
Interfase
Pada
fase ini terlihat sel dengan bagian inti yang sudah mulai terakhir seperti
benang-benang yang tidak teratur. Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri
untuk membelah yang ditandai dengan berubahnya memadatnya kromosom, membran
inti tidak terlihat dan nukleolus menghilang.
b)
Profase
Pada tahap ini
yang terpenting adalah benang-benang kromatin meneebal menjadi kromosom dan
mulai menduplikasi menjadi kromatid. Ciri-cirinya:
- Kromosom mengerut dan menebal. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.
- Terlihat dua sister chromatid dan kromosom tampak rangkap dua. Kromatid-kromatid dihubungkan oleh sentromer.
- Nukleolus menjadi kabur dna hilang oleh sentromer.
- Selaput inti mulai menghilang.
- Benang gelendong mulai terbentuk
- Kromosom mulai bergerak ke tengah atau equator dari sel.
c)
Metafase
Pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak
pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran
nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan
kromosom, melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah
pembelahan kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).
d)
Anafase
Selanjutnya
ditemukan fase anafase. Berdasarkan pengamatan, fase ini memperlihatkan
kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke arah dua kutub yang
berlawanan. Pada fase inikromatid akan tertarik oleh
benang gelendong menuju kutub-kutub pembelahan sel. Ciri-cirinya:
a. Dua sister
chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong. Selain itu
mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
b.
Terjadi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.
c.
Anafase adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.
d. Pada akhir anafase sekat
sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
e)
Telofase
Pada tahap ini
terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan
sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). Ciri-cirinya :
a. Benang-benang
gelendong hilang.
b. Selaput inti dan
nucleolus terbentuk kembali.
c. Struktur kromosom
istirahat dan dianggap proses selesai.
d. Sekat sel terbentuk
kembali dan sel membelah dua sel anakan. Terjadi
sitokinesis (pembelahan sitoplasma), semua benda-benda dalam sitoplasma
membelah dan pindah ke dalam sel anak. Sel baru ini mempunyai sifat kenampakan
seperti interfase.
2.
Kelompok
kami tidak menemukan satu fase pun baik itu tahhap profase, metafase, anafase
telofase ataupun interfase.
3.
Kelompok
kami tidak menemukan di fase manapun
4.
akar bawang digunakan untuk mempelajari mitosis dengan
alasan karena akar bawang memiliki kromosom yang besar, jumlah kromosomnya
tidak terlalu banyak, sehingga lebih memungkinkan untuk mendapatkan hasil
percobaan yang lebih baik, mudah didapatkan, dan mudah dilakukan (membuat
preparat dan meneliti jaringannya) dan karena akar merupakan salah satu
jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik, khusus pada ujung
akar terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik, yaitu sel-selnya
selalu aktif membelah, sehingga diharapkan fase-fase mitosis dapat diamati
secara lengkap.
5.
Metilen blue adalah salah satu pewarna yang sering
digunakan karena mudah didapat dan penyerapan warna yang lebih cepat. Fungsinya
adalah untuk memberi pigmen warna pada kromosom dan sel-sel akar bawang agar
mudah untuk diamati.
6.
Menggunakan silet
berkarat bertujuan karena pada silet yang berkarat mengandung
FeCl3 yang dapat teroksidasi, sehingga mampu menyerap air dan membantu
proses pengikatan zat warna pada acetocarmine
7.
Setelah tahapan
mitosis, sel akan beristirahat untuk mengumpulkan energy untuk pembelahan
selanjutnya karena pembelahan mitosis adalah siklus.
Lampiran Gambar
Gambar
|
Keterangan
|
![]() |
Setelah dipotong dari akar bawang berukuran sekitar 5 cm
|
![]() |
Saat akar ditetesi methilen blue
|
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2004. The Cell Cycle & Mitosis Tutorial. (Online). http://www.biology. mmmmmarizona.edu/cell_bio/tutorials/cell_cycle/cells3.html,
diakses tanggal 28 Februari mmmmm2007
Margono, Hadi. 1973. Pengaruh
Colchicine terhadap pertumbuhan Memanjang Akar Bawang mmmmmMerah (Alium cepa). Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: IKIP
Suryo.2013. Genetika. Yogyakarta. Universitas Gadjah
Mada Press
Suhendar, Aa juhanda.
2014. Petunjuk Praktikum Genetiika. UMMI.
Sukabumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar